Pendapatan Nasional

Pendapatan yang diperoleh oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Ada 6 jenis yang meliputi GDP, GNP, NNP, NNI, PI, dan DI.


Definisi

Pendapatan yang diperoleh oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Dalam konteks soal ekonomi, pendapatan nasional biasa merujuk pada konsep Produk Domestik Bruto.

Jenis


Produk Domestik Bruto (GDP)

GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Pendapatan Domestik Bruto) sendiri berarti nilai pasar dari barang jadi (produk dan jasa final) yang diproduksi di suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Dari definisi tersebut, dapat kita pilah menjadi definisi GDP yang lebih mendalam.

  • Nilai pasar => GDP menghitung jumlah produksi dalam suatu negara menurut nilai pasarnya. Contoh: Pada tahun 2020, perekonomian negara A memproduksi 50 mangga, harga mangga di pasar adalah Rp 20. Maka GDPnya adalah Rp 1000 bukan 50.
  • Barang jadi => GDP mengacu pada barang jadi, artinya barang-barang yang siap dibeli oleh konsumen, bukan lagi berupa barang setengah-jadi atau bahkan barang mentah. Contohnya baju di toko adalah barang jadi, sedangkan benang adalah barang setengah-jadi.
  • Di suatu negara => GDP memiliki kata Domestik, berarti penghitungannya terbatas dalam wilayah suatu negara saja.
  • Kurun waktu => Perhitungannya dibatasi oleh kurun waktu tertentu, normalnya tahunan.

Konsep Perhitungan PDB

GDP=GDP= Nilai produksi asing di wilayah Indonesia ++ Nilai produksi WNI di wilayah Indonesia

Metode Pengeluaran

Y=C+I+G+XMY= C + I + G + X - M

  • Y = Produk Domestik Bruto
  • C = Konsumsi (Consumption)
  • I = Investasi (Investment)
  • G = Pengeluaran Pemerintah (Government Spending)
  • X = Ekspor
  • M = Impor

Metode Penerimaan

Y=r+w+i+pY = r+w+i+p

  • Y = Produk Domestik Bruto
  • r = Sewa (rent)
  • w = Upah (wage)
  • i = Bunga (interest)
  • p = Laba (profit)

variabel r,w,i,p merupakan balas jasa dari kepemilikan atas faktor produksi. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa metode ini menghitung penerimaan yang diterima pemilik faktor produksi.

Metode Nilai Tambah

Diperoleh dengan mencari tambahan nilai dari suatu produk pada tiap proses produksi.

Contoh: Proses produksi meja kayu

AksiNilai ProduksiNilai Tambah
Ekstraksi kayuRp 50Rp 50
PenggergajianRp 200Rp 150
Pembuatan MejaRp 300Rp 100
PengecatanRp 350Rp 50
Total Nilai ProduksiRp 350

Sehingga, GDP yang diperoleh dari proses produksi meja kayu adalah sebesar Rp 350.

Akan tetapi, metode ini jarang keluar di soal-soal OSN.

Produk Nasional Bruto (GNP)

Kata kunci utama yang membedakan konsep Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross National Product (GNP) dengan Produk Domestik Bruto terletak pada kata Nasional (vs Domestik).

Ilustrasi Perbandingan GDP dan GNP

Mudahnya, PNB menghitung nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara tertentu, bukan wilayah negara. Sehingga konsep ini menghitung nilai dari produk yang dihasilkan oleh warga negara.

PNB Indonesia berarti nilai bruto produk yang dihasilkan oleh seluruh warga Indonesia, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.

Konsep Perhitungan GNP

GNP=GNP= Nilai produksi WNI di luar negeri ++ Nilai produksi WNI di wilayah Indonesia

GNP=GDPGNP= GDP- Nilai produksi WNA di wilayah Indonesia ++ Nilai produksi WNI di luar negeri

🧐

Negara berkembang umumnya memiliki PNB lebih rendah dibandingkan PDB.

Karena di negara berkembang, lebih banyak perusahaan asing yang investasi di dalam negeri, dibandingkan negara berkembang yang berinvestas ke luar negeri.

Investasi dari asing meningkat, PDB meningkat.

Produk Nasional Netto (NNP)

Netto adalah kata kunci yang membedakan antara Produk Nasional Netto / Net National Product (NNP) dengan konsep Produk Nasional Bruto.

Bruto artinya kotor, netto artinya bersih. PNN adalah PNB yang telah “dibersihkan” dari faktor penyusutan. Penyusutan ini berasal dari penggunaan alat-alat produksi/barang modal selama satu tahun.

Dengan adanya variabel penyusutan, penghitungan pendapatan nasional bisa menjadi lebih akurat karena mempertimbangkan faktor pembelian barang modal.

  • Ketika Barang modal menyusut, lama-lama perlu beli baru / peremajaan. Peremajaan ini tentunya butuh duit.
  • Duit yang dipake buat peremajaan, misal Rp 5jt, berarti menggantikan nilai konsumsi sebesar Rp5jt.
  • Yang awalnya Rp5jt bisa jadi gaji, sekarang dipake buat beli mesin. Sehingga memasukkan variabel penyusutan meningkatkan akurasi perhitungan.

Rumus NNP

NNP=GNPPenyusutanNNP = GNP-Penyusutan

Pendapatan Nasional Netto (NNI)

Pendapatan Nasional Netto / Net National Income (NNI) adalah angka yang menunjukkan jumlah balas jasa yang akan diterima pemilik faktor produksi.

Hah, gimana gimana?!

  • Dari GDP, kita dapat melihat penerimaan pemilik faktor produksi melalui pendekatan penerimaan.
  • Dengan menghilangkan faktor kontribusi asing dari GDP, maka kita mendapat angka GNP, yang mana mewakili balas jasa WNI pemilik Faktor Produksi.
  • Penerimaan dikurangi dengan biaya penyusutan, jadilah NNP
  • Angka NNP menunjukkan penerimaan pemilik FP, tp blom bayar pajak dan blom ngitung extra penerimaan kalau ada subsidi.
  • Sehingga NNI datang, angka NNP dikurangi pajak tidak langsung dan ditambah dengan subsidi.
  • Maka NNI, menunjukkan balas jasa bersih kepada masyarakat pemilik faktor produksi.

Rumus NNI

NNI=NNPPajak Tidak langsung+SubsidiNNI = NNP-Pajak \ Tidak\ langsung+ Subsidi

🧐

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dialihkan ke pihak lain. Contohnya: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Cukai, dan Pajak Hotel.

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI) adalah total pendapatan yang diperoleh seluruh penduduk dalam setahun. Simpelnya ini adalah gaji.

  • Balas jasa yang didapatkan oleh pemilik faktor produksi harus dikurangi dulu dengan beberapa pengeluaran seperti iuran asuransi, jaminan sosial, dan laba ditahan.
  • Kemudian, konsep PI juga mempertimbangkan pendapatan yang diterima tanpa harus kerja, contohnya dari bansos, atau bahasa kerennya transfer payment.
  • Sehingga ketemulah angka Personal Income.

Rumus PI

PI=PI = NNI - Laba ditahan - Asuransi - Jaminan Sosial + Transfer Payment

🧐

Subsidi vs Transfer Payment, dua konsep yang agak tumpang tindih

  • Subsidi biasanya diberikan pemerintah dengan harapan penerima melakukan sesuatu. Contohnya subsidi pada bahan baku, produsen yang mendapatkan subsidi diharapkan dapat meningkatkan produksi mereka.
  • Sedangkan Transfer Payment biasanya diberikan secara cuma-cuma for the sake of increasing well-being. Contohnya bansos, duitnya digelontorin gitu aja buat masyarakat, tanpa harapan apapun, tujuannya meningkatkan kesejahteraan.

Pendapatan Disposabel (DI)

Pendapatan Disposabel atau Disposable Income (DI) adalah total pendapatan yang siap dibelanjakan oleh masyarakat.

Kalau di Personal Income itu gaji yang tertera di slip gaji, Disposable Income itu gaji setelah dikurangi Pajak Penghasilan (PPh). Dalam kata lain, Disposabel Income adalah pendapatan bersih.

Rumus DI

DI=PIPajak LangsungDI = PI - Pajak \ Langsung

Karena DI adalah pendapatan yang siap dibelanjakan, dan ga semua orang belanja full gaji bersih mereka. Maka DI juga dapat dicari dengan menjumlahkan konsumsi dan tabungan.

Konsep DI terhadap konsumsi dan tabungan

DI=Konsumsi+TabunganDI = Konsumsi + Tabungan

Kesimpulan

Well done! Kalian akhirnya tahu tentang pendapatan nasional, baik dari definisinya, jenis-jenisnya, maupun cara menghitungnya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa cek artikel kita yang lain yak!